AUTOBIOGRAFI
Aku adalah Ratri Dwi Mareta, lahir di Pemalang 18 Maret1996. Aku merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Tetamerupakan panggilan akrabku dirumah. Aku terlahir darikeluarga yang memiliki kebudayaan berbeda. Ayahkumerupakan orang sunda asli dan ibuku orang jawa. Dibesarkandengan kebudayaan dan bahasa yang berbeda membuat hari-hariku menjadi penuh warna. Aku dibesarkan menggunakanbahasa Indonesia sejak kecil, tapi tak jarang aku juga diajarkanbahasa Sunda dan bahasa Jawa. Sejak kecil aku lebih tertarikdengan kebudayaan Jawa daripada kebudayaan Sunda. Akuselalu suka dengan lagu-lagu campursari, Wayang, Ketoprak dan kebudayaan Jawa lainnya. Meskipun aku menyukai budayaJawa, aku tak fasih dalam berbahasa Jawa, terutama bahasaJawa Kromo Inggil.
Menginjak umur 2 tahun, ayah dan ibu memutuskan untukberpisah. Aku dan kakakku dibesarkan dan diasuh oleh ibu di kota Pemalang. Ibu merupakan salah satu karyawan rumah sakitswasta di kota Pemalang. Sejak perceraian tersebut aku dan kakak diasuh oleh pade. Kakak diasuh oleh saudara ibu nomor 3 dan aku diasuh oleh saudara ibu nomor 1. Ibu menjadi single perent hingga umurku 7 tahun. Menginjak umur 7 Tahun ibumenikah dengan salah satu orang yang bekerja di Perhutani. Sejak pernikahan tersebut aku tinggal dengan ibu dan kakaktinggal dengan pade bersama dengan nenek.
Pertama kali menginjakan bangku sekolah di SD 04 Taman kemudian setelah kelas dua SD aku di pindah oleh ibu ke SD 04 Mulyoharjo. Kepindahan ini merupakan masa-masa terberatku, aku tidak memiliki teman perempuan selama aku SD. Akuhanya bisa berteman dengan anak laki-laki saja. Ini dikarenakantidak ada teman perempuan di kelasku yang mau bermaindenganku, alasannya aku anak pindahan dari desa. Meskipunbegitu berteman dengan anak laki-laki merupakan hal yang seru. Ketika pulang sekolah aku selalu bermain dengan mereka. Bermain sepak bola, basket, lomba lari atau main game. Kebiasaan itu membuatku menjadi anak yang tomboy. Setelah lulus aku melanjutkan bersekolah di SMP Negeri 3 Pemalang. Pergaulanku di SMP mulai berubah. Aku memiliki banyakteman perempuan, tapi kebiasaanku sebagai anak yang toboytidak bisa dihilangkan. Di SMP aku mengikuti eskul basket dan voli. Aku menyukai olahraga terutama basket. Basket merupakan salah satu olahraga yang selalu aku cari ketika sedihatau ada masalah.. Selain olahraga aku juga menyukai membacanovel. Aku sering menghabiskan waktu ke perpustakaan daerahselesai pulang sekolah untuk meminjam buku. Buku favorityang selalu aku pinjam yaitu buku Harry Potter. Di SMP akutidak memiliki banyak teman. Aku tidak mudah bergaul denganorang baru, cenderung pendiam dan cuek. Hal ini sempatmenyulitkanku dalam segala hal, terutama ketika ada tugaskelompok. Tapi seiring dengan berjalannya waktu mulaiberubah. Teman-teman mulai memahami dan mulaimembantuku untuk bergaul.
Setelah lulus SMP aku berkeinginan untuk masuk SMA dan mengambil jurusan IPA. Mengambil jurusan IPA merupakansalah satu impianku sejak SMP. Aku menyukai segala haltentang alam. Aku mempuyai keinginan untuk bekerja di kehutanan seperti ayah angkatku. Tujuanku ingin bekerjadikehutanan karena aku ingin pergi ke pulau Kalimantan dan bekerja di pusat penangkaan orang utan. Namun keinginankupupus karena keluarga memintaku untuk masuk di SMK swastayang terkenal disiplin dikotaku. Aku mengambil jurusan TKJ sesuai keinginan keluarga.
Meskipun tidak bersekolah di SMA dan mengambil IPA, aku tetap mencintai alam, untuk itu aku mulai mengikutikegiatan Pramuka. Di kegiatan Pramuka aku memiliki banyakteman yang seru, asik dan selalu kompak. Kegiatan inimengajarkanku banyak hal. Mulai dari kemadirian, tanggungjawab, cinta alam dan masih banyak yang lainnya. Selain itu, aku pernah mengikuti lomba Ngadisaliro yaitu, lombaberdandan, berbicara dan memakai busana adat Jawa. perlombaan itu merupakan pengalaman yang tidak bisadilupakan.
Setelah lulus SMA aku mencoba mendaftar universitas di luar Jawa dan sempat diterima disalah satu universitas yang akuinginkan. Namun menjelang keberangkatan aku mengundurkandiri karena orang tua yang tidak merestui. Hal ini menjadikankusempat frustasi sampai akhirnya ada kakak tingkat menawarkanuntuk melanjutkan ke universitas di kota Jogjakarta. Akumenempuh kuliah di Jogjakarta selama satu tahun, lalu haruskeluar karena sakit.
Jogjakarta merupakan kota yang memberiku banyakpengalaman. Selama satu tahun di Jogjakarta, aku belajarbanyak hal. Aku belajar berbahasa Jawa, belajar budaya sana, belajar bahasa Asing dan beberapa pengalaman seru lainnya. Bahasa Asing di kota Jogjakarta bagiku perlu di kuasai. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa demikian? Alasanya adalah kotaJogjakarta merupakan kota yang memiliki banyak turis. Disetiaptempat disudut kota Jogja pasti kalian akan menemukan turisdan ketika mereka merasa bingung meraka akan bertanya pada penduduk pribumi, itulah yang menjadikan kita perlu bahasaasing.
Selepas meninggalkan kota Jogja aku memutuskanmengulang kuliah di kota Semarang. Alasanku memilih kotaSemarang karena kota ini dekat dengan tempat tinggalku, aksesdari tempat tinggalku pun cukup mudah, yaitu dengan kereta. Selain itu aku mempunyai banyak keluarga di semarang. Akumelanjutkan pendidikan di Universitas PGRI Semarang denganmengambil jurusan Bahasa Indonesia. Jadi selama sekolah nilaitertinggiku adalah Matematika dan Kimia, lalu alasankumengambil bahasa Indonesia karena keisenganku ketika SMA. Ketika SMA aku sering menjadikan waktu luangku untukmenulis. Menulis apa saja, terkadang aku menulis diari, pengalaman pribadi maupun menulis puisi. Ketika itu adaantologi puisi di SMA, aku mencoba mengirimkan beberapapuisi yang aku ciptakan, dan ternyata diterima lalu dibukukan. Semenjak itu aku mulai tertarik dengan bahasa Indonesia. Akuberfikir menjadi seorang penulis sangat seru. Bisa melalangbuana kemana saja dan dapat membuat orang lain termotivasi, terhibur dan lainnya.
Selama di kota Semarang aku tinggal bersama kakaku di daerah Pedurungan. Dikota ini aku banyak belajar terutama di Universitas PGRI Semarang. Keputusanku untuk kuliah di Jurusan Pendidikan salah satunya ingin mewujudkan impianpade yang selalu ingin melihat aku menjadi seorang guru. Awalmula kuliah di pendidikan bagiku sangat sulit karena kita di tuntut untuk sabar. Namun setelah mengikuti Magang 3 di SMA membuatku berfikir, menjadi guru itu mengasikan. Dapatmelihat anak-anak dengan berbagai kondisi dan karakter. Melihat tingkah-tingkahnya yang konyol, mendengar curhatan-curhatan mereka tentang pendidikan dan masih banyak lainnya.
Itulah perjalanan hidup yang aku lewati selama 22 tahunini. Lika-liku kehidupan mengajarkanku banyak hal baru yang harus aku selesaikan. Tujuanku selanjutnya yaitu, lulus dengannilai terbaik dan mengikuti SM3T untuk mencari pengalaman di luar Jawa